KATA PENGANTAR
Bismilahirahmanirahim.
Puji
dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Di
dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dengan terselesaikannya penyusunan makalah ini, kami mengucapkan
terimakasih kepada pihak- pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami
menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena
itu kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun. Kami berharap kiranya
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami maupun pembaca dan mudah-mudahan makalah
ini dijadikan ibadah di sisi Allah SWT. Amiiiin.
Ciledug, Januari 2016
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Kompresor
secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan udara dan atau
mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor bisa kita temukan pada alat
pengungkit, kendaraan roda empat, pendingin ruangan, lemari es serta alat-alat
mengengkat beban yang menggunakan tekanan untuk mengangkatnya.
Sekalipun
sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan menggiring udara dengan tekanan
tinggi, pada masing-masing peralatan yang berbeda, cara kerja kompresor pun
bisa berbeda pula.
Secara umum
kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara dengan tekanan
tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan pada mesin
otomotif. Fungsi kedua dari kompresor adalah untuk membantu reaksi kimia dengan
cara meningkatkan sistem tekanan.
Tekanan yang
tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai keperluan sesuai dengan peruntukkan
kompresor tadi. Kompresor model positif displacement ini digunakan dalam
reciprocating compressor dan rotary.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kompresor ?
2. Apa saja macam-macam kompresor.
3. Bagaimana merawat kompresor ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan
kompresor.
2. Mengetahui berbagai macam-macam
kompresor.
3. Mengetahui bagaimana cara melakukan
perawatan kompresor.
BAB II
KOMPRESOR UDARA
2.1.
Pengertian Kompresor
Kompresor merupakan mesin untuk menaikkan tekanan udara
dengan cara memampatkan gas atau udara yang kerjanya didapat dari poros.
Kompresor biasanya bekerja dengan menghisap udara atmosfir. Jika kompresor
bekerja pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfir maka kompresor
disebut sebagai penguat (booster), dan jika kompresor bekerja dibawah
tekanan atmosfir maka disebut pompa vakum.
Gas mempunyai kemampuan besar untuk menyimpan energi
persatuan volume dengan menaikkan tekanannya, namun ada hal-hal yang harus
diperhatikan yaitu : kenaikan temperatur pada pemampatan, pendinginan pada
pemuaian, dan kebocoran yang mudah terjadi.
Secara umum
biasanya mengisap udara, yang merupakan campuran beberapa gas dengan susunan
78% Nitrogren, 21% Oksigen dan 1% campuran Argon, Carbon Dioksida, Uap Air,
Minyak, dan lainnya. Namun ada juga kompressor yang mengisap udara/gas dengan
tekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfer dan biasa disebut penguat
(booster). Sebaliknya ada pula kompressor yang menghisap udara/gas bertekanan
lebih rendah dari tekanan atmosfer dan biasanya disebut pompa vakum.
2.2. Fungsi Kompresor
Fungsi kompresor adalah untuk menaikkan tekanan
suatu gas. Tekanan gas dapat dinaikkan dengan mengurangi volumenya. Ketika
volumenya dikurangi, tekanannya naik.
Karena proses pemampatan, udara mempunyai tekanan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan tekanan udara lingkungan (1atm). Dalam keseharian,
kita sering memanfaatkan udara mampat baik secara langsung atau tidak langsung.
Sebagai contoh, udara mampat yang digunakan untuk mengisi ban mobil atau sepeda
motor, udara mampat untuk membersihkan bagian-bagian mesin yang kotor di
bengkel-bengkel dan manfaat lain yang sering dijumpai sehari-hari.
Pada industri, penggunaan kompresor sangat penting, baik
sebagai penghasil udara mampat atau sebagai satu kesatuan dari mesin-mesin.
Kompresor banyak dipakai untuk mesin pneumatik, sedangkan yang menjadi satu
dengan mesin yaitu turbin gas, mesin pendingin dan lainnya.
Dengan mengambil contoh kompresor sederhana, yaitu pompa ban
sepeda atau mobil. Jika torak pompa ditarik keatas, tekanan di bawah silinder
akan turun sampai di bawah tekanan atmosfer sehingga udara akan masuk melalui
celah katup hisap yang kendur. Katup terbuat dari kulit lentur, dapat
mengencang dan mengendur dan dipasang pada torak. Setelah udara masuk pompa
kemudian torak turun kebawah dan menekan udara, sehingga volumenya menjadi
kecil.
Tekanan menjadi naik terus sampai
melebihi tekanan di dalam ban, sehingga udara mampat dapat masuk ban melalui
katup. Karena diisi udara mampat terus menerus, tekanan di dalam ban menjadi
naik. Jadi jelas dari contoh tersebut, proses pemampatan terjadi karena
perubahan volume pada udara yaitu menjadi lebih kecil dari kondisi awal.
2.3 Jenis-jenis Kompresor
Kompresor
Piston (bolak-balik) terdiri dari 3 jenis:
1.
Kompresor
Piston Aksi Tunggal
Kompresor
piston dengan hanya mempunyai satu silinder, dengan gerakan torak yang bolak
balik di dalamnya.
2.
Kompresor
Piston Aksi Ganda
Kompresor
piston dengan mempunyai jumlah silinder lebih dari satu, dibuat dengan maksud
untuk memperoleh kapasitas yang lebih besar atau tekanan yang lebih besar.
3.
Kompresor
Diafragma
Kompresor
diafragma ini termasuk ke dalam jenis kompresor torak. Penempatan torak
dipisahkan dengan ruangan penyedotan oleh sebuah diafragma. Kompresor jenis ini
banyak digunakan dalam industri bahan makanan, industri farmasi dan kmia.
Prinsip kerja dari kompresor ini
ialah dengan cara mengatur katup masukan udara dan diisap oleh torak yang
gerakannya naik turun sesuai dengan bentuk katup.
Konstruksi Kompresor Torak
Dalam modul ini hanya akan dibahas
khusus konstruksi kompresor torak/piston, karena pada umumnya kompresor udara
yang digunakan dalam bidang kerja otomotif skala menengah-kecil adalah
kompresor torak/piston.
Kompresor yang terlihat pada Gambar
9.2 biasa kita jumpai dibengkel-bengkel kecil sebagai penghasil udara mampat
untuk keperluan pembersih kotoran dan pengisi ban sepeda motor atau mobil.
Prinsip kerjanya sama dengan pompa ban, yaitu memampatkan udara di dalam
silinder dengan torak. Perbedaanya terletak pada katupnya, kedua katup dipasang
dikepala silinder, dan tenaga penggeraknya adalah motor listrik. Tangki udara
berfungsi sama dengan ban yaitu sebagai penyimpan energi udara mampat.
Kompresor torak atau kompresor
bolak-balik pada dasarnya adalah mengubah gerakan bolak-balik torak/piston.
Gerakan ini diperoleh dengan menggunakan poros engkol dan batang penggerak yang
menghasilkan gerak bolak-balik pada torak.
Gerakan torak akan menghisap udara
ke dalam silinder dan mmampatkannya. Lankah kerja kompresor torak hampir sama
dengan komsep kerja motor torak.
Langkah Kerja Kompresor Torak:
1. Langkah Hisap

2. Langkah Kompresi

Langkah kompresi terjadi saat torak bergerak TMB ke TMA, katup hiasap dan katup keluar tertutup sehingga udara dimampatkan di dalam silinder.
3. Langkah Keluar

Kompresor Torak Kerja Ganda
Kompresor torak kerja ganda proses
kerjanya tidak berbeda dengan kerja tunggal. Pada kerja ganda, setiap gerakan
terjadi sekaligus langkah penghisapan dan pengkompresian. Dengan kerja ganda,
kerja kompresor menjadi lebih efisien dan udara yang disimpan lebih banyak.
CARA
MERAWAT KOMPRESOR
- Cek oli, pastikan levelnya minimal setengah dan tidak lebih dari 3/4 pada oil glass
- Tutup semua kran
- Periksa belt, pastikan tidak terlalu kendur namun juga tidak terlalu kencang.
- Pastikan daya yang tersedia minimal 2 kali lipat dari daya yang tertera pada motor.
- Untuk mesin kompresor, (pastikan oli dan bahan bakar tersedia)
- Start/On pada switch (recoil untuk engine dan gunakan pengaturan gas untuk start, setelah stabil, kembalikan pada posisi awal).
- Pastikan motor mati/Off jika pressure gauge menunjuk 8 bar dan kembali hidup/On pada 5 bar (untuk kompresor berkapasitas 12 bar akan mati/Off jika pressure gauge menunjuk 12 bar dan kembali hidup/On pada 9 bar)
- Untuk kompresor engine, matikan secara manual dengan engine switch off
- Setelah selesai menggunakan unit ini, buang seluruh angin yang tersisa di dalam tangki melalui drain valve.
- Gunakan kompresor sesuai aplikasinya.
- Perhatikan debit pengisian tangki, harus lebih besar dari debit penggunaannya
- Usahakan sedapat mungkin agar motor memiliki tenggang waktu yang cukup untuk hidup dan mati, minimal 5-10 menit.
- Letakan kompresor di tempat dengan sirkulasi udara yang baik.
- Hindarkan kompresor dari hujan/air maupun sinar matahari secara langsung (letakan di tempat terlindung).
- Pastikan minimal sekali dalam seminggu untuk menguras tangki dengan angin (sebaiknya tiap hari).
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Secara
garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive
Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive Displacement
compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic
compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector.
Dan
kompresor mempunyai beberapa komponen yan terdiri dari ; Kerangka (frame),
Poros engkol (crank shaft), Batang penghubung (connecting rod), Kepala silang
(cross head), Silinder (cylinder), Liner silinder (cylinder liner), Water
Jacket, Torak (piston), Cincin torak ( piston rings), Cincin Penahan Gas
(packing rod), Ring Oil Scraper, dan Katup kompresor (compressor valve).
Perawatan
kompresor sangatlah penting dikarenakan akan memperpanjang usia dari kompresor
tersebut. Dan tanpa dirawat dengan baik dan atau dipergunakan tidak sebagai
mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan menyebabkan kompresor cepat rusak.
3.2
SARAN
Dengan
makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika mempunyai kompresor seharusnya
dapat mengetahui bagian-bagian dari kompresor tersebut yang dapat berguna dalam
perawatan agar kompresor dapat mempuyai usia yang lebih lama.
3.3
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar